Tahapan tidur pada
Anak
a) Tahap I
Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri-ciri rileks,
masih sadar dengan lingkungan, merasa ngantuk, bola mata bergerak dari samping
ke samping, frekuensi nadi dan nafas menurun, dapat bangun segera. Tahap ini
berlangsung selama 5 menit.
b) Tahap II
Merupakan tahap tidur ringan dan
proses tubuh terus menurun dengan ciri-ciri mata pada umumnya menetap, denyut
jantung dan frekuensi nafas menurun, temperatur tubuh menurun, metabolisme
menurun, berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit.
c) Tahap III
Merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi dan
frekuensi nafas serta proses tubuh lainnya lambat, disebabkan oleh adanya
dominan sistem saraf parasimpatis dan sulit untuk bangun, berlangsung 15-30
menit.
d) Tahap IV
Tahap tidur dalam, dengan ciri kecepatan jantung dan
pernafasan menurun, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, sekresi lambung
menurun dan tonus otot juga menurun serta gerak bola mata cepat.
mulai bermimpi. Tahap ini disebut fase
REM (Rapid Eye Movement) atau GMC yakni Gerak Mata Cepat. Di tahap ini
bola mata kita bergerak-gerak. "Biasanya tahap ini akan terlewati bila
anak-anak tidurnya dalam suasana tenang, tak minum obat, ataupun ditakut-takuti
sebelum berangkat tidur.
Pada masa kanak-kanak, fase GMC prosentasenya harus lebih banyak dari orang dewasa. "Jika fase GMCnya kurang atau tidurnya terlalu banyak di tahap 1-4, maka ia akan bangun dengan perasaan tak enak. Ia mudah marah dan tak bisa mengontrol dirinya." Karena itu, sebelum tidur si anak tak boleh terlalu capek dan pikirannya tak dalam keadaan marah.
Tahapan
tidur orang dewasa
Siklus
tidur pada orang dewasa biasanya terjadi setiap 90 menit. Pada 90 menit pertama
seluruh tahapan tidurnya adalah nonREM. Setelah 90 menit, akan muncul periode
tidur REM, yang kemudian kembali ke tahap tidur nonREM. Setelah itu hampir
setiap 90 menit tahap tidur REM terjadi. Pada tahap awal tidur, periode REM
sangat singkat, berlangsung hanya beberapa menit. Namun menjelang pagi hari
sebagian besar tidur ada pada tahap REM. Hal ini menjelaskan mengapa sebagian
besar orang ingat akan mimpinya bila terbangun pagi hari, dan juga menerangkan
mengapa laki-laki bangun pada keadaan ereksi.
- Di Tahap N1, otak berubah dari gelomabng alfa (biasa untuk orang yang terjaga, berfrekuensi 8 hingga 13 Hz) menjadi gelombang teta (frekuensi 4 hingga 7 Hz). Kadang-kadang tahap ini disebut somnolens atau " mengantuk". Beberapa orang juga mengalami halusinasi hipnagogi pada tahap ini yang agak menyusahkan. Di tahap N1, orang itu sedikit kehilangan tona otot dan kesedaran terhadap keadaan sekitar.
- Tahap N2 disebut "spindel tidur" (12 hingga 16 Hz) dan "K-kompleks." Di tahap ini, kegiatan otot yang melalui elektromiografi (EMG) menurun dan kesedaran terhadap sekitar lenyap. Tahap ini mengisi 45 hingga 55% jumlah masa tidur.
- Di Tahap N3, gelombang delta atau ritma delta (0.5 hingga 4 Hz) mengisi kurang dari 50% dari jumlah corak gelombang. Ini dianggap sebagian dari tidur nyenyak atau SWS dan memiliki berfungsi utama sebagai peralihan ke tahap N4.
- Di Tahap N4, gelombang delta mengisi lebih 50% semua corak gelombang. Tahap N3 dan N4 adalah tahap-tahap tidur yang paling nyenyak; N4 mirip dengan N3 tetapi pada tahap ini tdur lebih nyenyak lagi.
Sumber
: http://ms.wikipedia.org/wiki/Tidur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar