happy bear stories

Rabu, 06 Juni 2012

FASE TIDUR



Tahapan tidur pada Anak
a) Tahap I
Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri-ciri rileks, masih sadar dengan lingkungan, merasa ngantuk, bola mata bergerak dari samping ke samping, frekuensi nadi dan nafas menurun, dapat bangun segera. Tahap ini berlangsung selama 5 menit.

b) Tahap II
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun dengan ciri-ciri mata pada umumnya menetap, denyut jantung dan frekuensi nafas menurun, temperatur tubuh menurun, metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit.

c) Tahap III
Merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi dan frekuensi nafas serta proses tubuh lainnya lambat, disebabkan oleh adanya dominan sistem saraf parasimpatis dan sulit untuk bangun, berlangsung 15-30 menit.

d) Tahap IV
Tahap tidur dalam, dengan ciri kecepatan jantung dan pernafasan menurun, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, sekresi lambung menurun dan tonus otot juga menurun serta gerak bola mata cepat.
mulai bermimpi. Tahap ini disebut fase REM (Rapid Eye Movement) atau GMC yakni Gerak Mata Cepat. Di tahap ini bola mata kita bergerak-gerak. "Biasanya tahap ini akan terlewati bila anak-anak tidurnya dalam suasana tenang, tak minum obat, ataupun ditakut-takuti sebelum berangkat tidur.

Pada masa kanak-kanak, fase GMC prosentasenya harus lebih banyak dari orang dewasa. "Jika fase GMCnya kurang atau tidurnya terlalu banyak di tahap 1-4, maka ia akan bangun dengan perasaan tak enak. Ia mudah marah dan tak bisa mengontrol dirinya." Karena itu, sebelum tidur si anak tak boleh terlalu capek dan pikirannya tak dalam keadaan marah.

Tahapan tidur orang dewasa
Siklus tidur pada orang dewasa biasanya terjadi setiap 90 menit. Pada 90 menit pertama seluruh tahapan tidurnya adalah nonREM. Setelah 90 menit, akan muncul periode tidur REM, yang kemudian kembali ke tahap tidur nonREM. Setelah itu hampir setiap 90 menit tahap tidur REM terjadi. Pada tahap awal tidur, periode REM sangat singkat, berlangsung hanya beberapa menit. Namun menjelang pagi hari sebagian besar tidur ada pada tahap REM. Hal ini menjelaskan mengapa sebagian besar orang ingat akan mimpinya bila terbangun pagi hari, dan juga menerangkan mengapa laki-laki bangun pada keadaan ereksi.

  • Di Tahap N1, otak berubah  dari gelomabng alfa (biasa untuk orang yang terjaga, berfrekuensi 8 hingga 13 Hz) menjadi gelombang teta (frekuensi 4 hingga 7 Hz). Kadang-kadang tahap ini disebut  somnolens atau " mengantuk". Beberapa orang juga mengalami halusinasi hipnagogi pada tahap ini yang agak menyusahkan. Di tahap N1, orang itu sedikit kehilangan tona otot dan kesedaran terhadap keadaan sekitar.

  • Tahap N2 disebut "spindel tidur" (12 hingga 16 Hz) dan "K-kompleks." Di tahap ini, kegiatan otot yang melalui elektromiografi (EMG) menurun dan kesedaran terhadap sekitar  lenyap. Tahap ini mengisi 45 hingga 55% jumlah masa tidur.

  • Di Tahap N3, gelombang delta atau ritma delta (0.5 hingga 4 Hz) mengisi kurang dari 50% dari jumlah corak gelombang. Ini dianggap sebagian dari  tidur nyenyak atau SWS dan memiliki berfungsi utama sebagai peralihan ke tahap N4.

  • Di Tahap N4, gelombang delta mengisi lebih 50% semua corak gelombang. Tahap N3 dan N4 adalah tahap-tahap tidur yang paling nyenyak; N4 mirip dengan  N3 tetapi pada tahap ini tdur lebih nyenyak lagi.


Sumber            : http://ms.wikipedia.org/wiki/Tidur




Tidak ada komentar:

Posting Komentar