Intelegensi
Beberapa pakar mendeskripsikan intelegensi sebagai keahlian untuk memcahkan masalah (problem-solving). Yang lainnya mendeskripsikannya sebagai kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Dengan mengombinasikan ide-ide ini kita dapat menyusun defenisi intelegensi yang cukup fair sebagai kemampuan untuk beradaptasi dari pengalaman hidup sehari-hari dan keahlian memecahkan masalah.
Tes intelegensi individual
Tes binet
Binet mengembangkan konsep mental age (MA) atau usia mental, yakni level perkembangan mental individu yang berkaitan dengan perkembangan lain. Pada 1912 William Stern menciptakan konsep intellegence quotien (iq), yaitu usia mental seseorang dibagi dengan usia kronologis dikalikan 10 atau IQ= MA/CA x 100. Jika usia mental anak sama dengan usia kronologis, maka IQ orang tersebut adalah 100. Jika usia mental di atas usia kronologis maka IQ orang tersebut diatas 133. Jika usia mentalnya di bawah usia kronologis, maka IQ di bawah 100.
Skala Wechsler
Skala wechsler dikembangkan oleh David Wechsler. Tes ini mencakup Wechsler Preschool and Primary Scale of intellegence-revised ( WPPI-R) untuk menguji anak usia 4 sampai 6 1/2 tahun, Wechsler Intellegence Scale for Children- Revised ( WISC-R) untuk anak dan remaja dari usia 6 hingga 16 tahun ; dan Wechsler Adult Intellegence Scale-Revised (WAIS-R). Selain menunjukkan Iq keseluruhan, skala Wechsler juga menunjukkan IQ verbal dan IQ kinerja. IQ verbal didasarkan pada enam subskala verbal, IQ kinerja didasarkan pada lima subskala.
Sumber : buku Psikologi Pendidikan John W. Santrock, edisi kedua, kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar