happy bear stories

Sabtu, 05 Mei 2012

SIAPAKAH ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN ITU?


Disability adalah katerbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang.
Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan. Kondisi ini boleh jadi disebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik atau sikap orang itu sendiri.
Para pendidik sering menggunakan istilah “children with disabilities” ( anak yang menderita gangguan) ketimbang “ disabled children” ( anak cacat). Tujuannnya adalah memberi penekanan pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya. Anak-anak yang menderita ketidakmampuan juga tidak lagi disebut  sebagai “ handicapped” ( penyandang cacat), walaupun istilah handicapping condition masih digunakan untuk mendeskripsikan hambatan belajar dan hambatan fungsi dari seseorang yang mengalami ketidakmampuan.

Gangguan Indera
Gangguan Penglihatan
Gangguan visual serius dan di kategorisasikan rusak penglihatannya menderita low vision dan murid buta. Anak-anak yang menderita low vision punya jarak pandang antara 20/70 dan 20/200 ( pada skala snellen dimana angka normalnya adalah 20/20) apabila dibantu lensa korektif. Anak yang menderita low vision dapat membaca buku dengan huruf besar-besar atau dengan bantuan kaca pembesar.
Gangguan Pendengaran
Anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya. Pendekatan pendidikan untuk anak yang mempunyai masalah dengan pendengaran terdiri dari dua kategori : pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral adalah menggunakan meotde membaca gerak bibir, speech reading ( menggunakan alat visual untuk mengajar membaca). Pendekatan manual adalah dengan bahasa isyarat dan mengeja jari (finger spelling). Bahasa isyarat adalah sistem gerakan tangan yang melambangkan kata. Pengejaan jari adalah “ mengeja” setiap kata dengan menandai setiap huruf dari satu kata.  
Kemampuan belajar anak yang menderita masalah pendengaran
·         Pemasangan cochlear  adalah cara kontroversial karena banyak komunitas orang tuli menentangnya, sebab menganggapnya intrusif dan melukai kultur orang tuli. Pendapat lain mengatakan bahwa pemasangan cochlear ini dapat meningkatkan kualitas hidup banyak anak yang menderita problem pendengaran.
·         Menempatkan semacam alat di telinga
·         Perangkat telekomunikasi.


Gangguan fisik
Adalah gangguan ortopedik, seperti gangguan karena cedera di otak (cerebral palsy), dan gangguan kejang-kejang (seizure)
Gangguan ortopedik, berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi. Gangguan ortopedi bisa disebabkan oleh masalah prenatal (dalam kandungan), atau perinatal (menjelang atau sesudah kelahiran), atau karena penyakit atau kecelakaan saat anak-anak. Dengan bantuan alat adaptif dan teknologi pengobatan, banyak anak yang menderita gangguan ortopedik bisa berfungsi normal di kelas.
Cerebral palsy, adalah gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas. Penyebab umum dari cerebral  palsy adalah kekurangan oksigen saat kelahiran. Jenis cerebral palsy yang sangat umum adalah yang disebut spastic, otot anak menjadi kaku dan sulit digerakkan. Pada tipe yang  kurang lazim, yakni ataxia , otot anak menjadi kaku pada satu saat, lalu kendur pada waktu yang lain , sehingga gerakan anak menjadi aneh dan lucu.
Gangguan kejang-kejang, [aling sering dijumpai adalah epilepsi, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang. Bentuk yang paling umum yang dinamakan absent seizures, anak mengalami kejang-kejang dalam durasi singkat (kurang dari 30 detik), tetapi bisa bisa terjadi beberapa kali sampai seratus kal dalam sehari. Bentuk lain disebut tonic-clonic, anak akan kehilangan kesadarannya dan menjadi kaku, gemetar dan bertingkah aneh. Bila parah , tonic-clonic bisa berlangsung selama 3 sampai 4 menit. 

RETARDASI MENTAL
Adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan ( biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. IQ rendah dan kemampuan beradaptasi yang rendah biasanya tampak sejak anak-anak, dan tidak tampak pada periode normal, dan keadaan retardasi ini bukan disebabkan oleh kecelakaan atau penyakit atau cedera otak.
Klasifikasi dan Tipe Retardasi Mental.
Retardasi mental digolongkan menjadi retardasi ringan, moderat, berat dan parah. Sekitar 85% murid dengan retardasi mental termasuk dalam kategori ringan(mild). Pada usia remaja akhir, individu dengan retardasi mental ringan dapat mengembangkan keahlian akademik yang setara dengan level grade enam. American Association on Mental Retardation (1992) menyusun sistem klasifikasi baru berdasarkan tingkat dukungan yang dibutuhkan anak dengan retardasi mental untuk melaksanakan fungsi mereka pada level tertinggi.




Penyebab Retardasi Mental
1.       Faktor genetik, bentuk yang paling umum dari retardasi mental adalah Down Syndrome yang ditransmisikan (diwriskan) secara genetik. Anak dengan down syndrome mempunyai kromosom lebih (kromosom ke -47). Wajahnya bulat, tengkorak yang datar, ada kelebihan lipatan kulit di atas alis, lidah panjang, kaki pendek, dan retardasi kemampuan motor dan mental.
2.       Fragile X syndrome, diwariskan secara genetik melalui kromosom X  yang tidak normal yang menyebabkan retardasi mental ringan sampai berat. Pada umunya pria lebih banyak masuk dalam kategorui berat ketimbang wanita. Ciri-ciri anak penderita fragile X adalah wajahnya memanjang, rahang menonjol, telinga panjang, hidung pesek, dan koordinasi tubuh yang buruk. Sekitar 7 % wanita dengan retardasi mental ringan disebabkan oleh syndrome fragile X.
Kerusakan otak dapat diakibatkan oleh bermacam-macam infeksi atau karena faktor lingkungan luar. Infeksi pada ibu hamil, seperti rubella (german measles)sipilis, herpes, dan AIDS, dapat menyebabkan retardasi pada diri anak. Meningitis dan encephalitis adalah infeksi yang bisa muncul pada masa anak-anak. Infeksi ini bisa menyebabkan pembengkakan otak dan menyebabkan retardasi mental.

Fetal alcohol syndrome (FAS), adalah serangkaian ketidaknormalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang muncul dalam diri anak dari ibu yang kecanduan minuman beralkohol pada waktu hamil. FAS menimpa sekitar seprtiga anak dari wanita yang kecanduan alkohol.








Sumber : john W Santrock, psikologi pendidikan, edisi kedua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar