INTELEGENSI
KASUS
Ketika
mempelajari INTELEGENSI pada minggu lalu, saya jadi teringat masa-masa sekolah
saya dulu. Ketika saya masih sekolah saya paling tidak suka dengan pelajaran
berhitung, Pelajaran itu seperti matematika, fisika, kimia. Saya merasa ketika
menghadapi pelajaran itu, saya adalah siswa yang paling bodoh karena saya tidak
bisa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Selain itu, saya
juga butuh penjelasan yang lebih untuk memahami setiap pelajaran itu sehingga
saya meminta bantuan kepada tentor dan teman saya untuk menjelaskan mengenai
suatu topik yang berkaitan dengan pelajaran berhitung tersebut. Dan ketika
ujian saya selalu mendapatkan nilai
pas-pasan untuk pelajaran tersebut. Pada saat itu saya merasa jika IQ saya
berada di bawah rata-rata, karena saya tidak mampu menguasai pelajaran yang
menggunakan perhitungan. Dan sekarang sedikit tenang karena dugaan saya itu
tidak benar, dan sebenarnya apa yang terjadi dengan saya, dan apa yang
menyebabkan itu terjadi?
PENYELESAIAN
Sesuai
dengan kasus saya diatas saya akan mencoba menjelaskannya dengan sebuah teori
intelegensi dari seorang tokoh yang terkait dengan kasus saya diatas. Sesuai dengan
topik yang lalu yaitu INTELEGENSI, ada seorang tokoh intelegensi yang membagi
intelegensi ( kecerdasan ) kedalam 8 bagian yaitu Howard Gardner. Menurut
Howard Gardner, kecerdasan dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda-beda dan
intelegensi di bagi menjadi 8 yaitu eight
independent types of intellegence atau multi-factor
:
1.
Linguistik
2.
Matematik-logis
3.
Musik
4.
Spasial
5.
Kinestetik
6.
Interpersonal
7.
Intrapersonal
8.
Naturalis
8
kecerdasan ini tidak dapat bekerja secara bersamaan. Saya baru menyadari jika
selama ini saya tidak mengasah kecerdasan matematik-logis saya, sehingga saya
merassa kesulitan dalam menguasai pelajaran yang berhubungan dengan
hitung-hitungan. Dan walaupun begitu bukan berarti saya memiliki IQ dibawah
rata-rata karena saya masih bisa menguasai pelajaran yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar