Kognisi dan bahasa
Kasus
Sesuai dengan
topik minggu lalu pada mata kuliah PUM 2 mengenai kognisi dan bahasa, dalam
topik ini juga terdapat sebuah pembahasan mengenai problem solving. Mengenai
problem solving, saya memiliki sebuah kasus yang baru-baru ini terjadi kepada
saya. Beberapa hari yang lalu, salah satu barang elektronik saya rusak dan pada
saat itu saya panik. Keesokan harinya saya mencoba untuk mendatangi toko-toko
elektronik untuk menanyakan mengenai barang elektronik saya yang rusak
tersebut, apakah bisa diperbaiki atau tidak, ternyata menurut mereka jika
barang seperti itu rusak maka sulit untuk diperbaiki. Karena, mendengar
kata-kata seperti itu, lalu saya mengambil keputusan untuk membeli barang elektronik
yang baru untuk mengganti yang rusak. Dan ketika saya telah membeli barang yang
baru, saya mencoba untuk mengotak –atik barang elektronik saya yang rusak, dan
akhirnya ketika saya kotak-katik barang elektronik tersebut hidup lagi, dan
saya pun menyesal telah membeli barang elektronik yang baru, dan tidak
mendengarkan saran dari teman saya untuk mencoba mengotak-atik terlebih dahulu
barang tersebut sebelum membeli barang yang baru.
Penyelesaian
Sesuai dengan kasus saya diatas
saya mencoba mengidentifikasi penyelesaian apa yang saya pakai dalam kasus
saya. Dalam problem solving, ada pembahasan mengenai “menggeneralisasikan dan
mengevaluasi solusi alternatif”, dan dalam pembahasan tersebut ada pembahasan
mengenai strategi pemecahan masalah yaitu :
1.Trial
and error : pendekatan masalah tanpa strategi kognitif, hanya
mencoba setiap kemungkinan dan membutuhkan waktu yang lama tetapi tidak
menjamin solusi yang tepat
2.Algorithm : pola
penyelesaian masalah yang yang sistematis dan dijamin menemukan solusi yang
tepat untuk satu masalah jika diikuti.
3.Heuristic
reasoning : pola penyelesaian masalah yang tida mengevaluasi
setiap solusi yang mungkin sehingga tidak menjamin mendapatkan solusi yang
tepat.
Jika membaca kasus saya diatas, maka saya telah mengambil strategi
penyelesaian masalah yang ketiga yaitu “ heuristic reasoning” karena tidak
mendengarkan perkataan teman-teman saya untuk mencoba mengotak-atik terlebih
dahulu barang elektronik tersebut sebelum membeli yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar