dia adalah anak perempuan yang terlihat seperti yang lainnya, tak ada beda yang terlihat ketika kita hanya melihatnya secara fisik, bahkan dia cenderung terlihat lebih sehat dari yang lain. tak jarang ia melakukan aktivitas yang seperti orang lain lakukan, walaupun kedua orangtuanya melarang dia untuk melakukan aktivitas tersebut. sekarang tiba saatnya gadis ini memasuki dunia perkuliahan yang sangat ia tunggu-tunggu. bukan karena melepas seragam putih abu-abu yang penuh warna, tetapi waktu yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang juga. gadis ini memang sangat menantikan masa perkuliahan, karena dimasa ini ia diberi sedikit kebebasan oleh orangtuanya. akhirnya ia memilih sebuah universitas yang lumayan jauh jaraknya dari daerah mereka, bisa dibilang gadis ini memilih universitas diluar kota, alasan gadis ini memilih universitas tersebut adalah karena ia suka dengan kampus tersebut, begitu ia menjelaskan pada orangtuanya, padahal sebenarnya ia ingin merasakan menjadi anak kost seperti teman-temannya yang lain. orangtua gadis ini pun menyetujui permintaan anak mereka, dengan sedikit berat hati orang tua gadis ini mengantarkan anak mereka ke daerah yang akan ditinggali sang anak, tetapi orang tua gadis ini tidak mengizinkan gadis ini untuk kost melainkan orangtuanya akan membelikannya rumah dan melengkap fasilitasnya.awalnya gadis ini tidak menyetujui tindakan orangtuanya, tapi stelah bernegosiasi akhirnya ia setuju tapi dengan satu syarat ia akan tinggal dirumah tetapi ia pergi ke kampus dengan kendaraan umum, sedangkan yang kedua ia akan kost dan menyetujui jika ia diantar, akhirnya orangtua gadis ini memilih opsi pertama dari sang anak.
hari pertama kuliah pun tiba, layaknya mahasiswa baru gadis ini pun mengikuti ospek kampus, jika teman-teman yang lain kesal dengan masa ospek ini lain halnya dengan gadis ini, dia sangat antusias dengan masa ospek tersebut, karena itu merupakan pengalaman pertama ia mengikuti ospek selama ia belajar. dunia kampus meruapakan dunia yang baru bagi gadis ini, selain suasana yang baru dia juga merasakan kehidupan yang baru yaitu jauh dari semua peraturan yang menurutnya sangat mengekang dia. sekarang gadis ini bebas untuk mengeksplorasi dirinya dengan lingkungan baru. hari- hari perkuliahan dia jalani dengan sangat ceria dan gadis ini pun menemukan seorang teman, teman yang benar-benar ingin berteman dengannya bukan karena kasihan. hari-hari gadis ini berjalan lancar sebelum ia bertemu dengan seorang pria yang membuat hari-harinya berubah. seorang pria yang membuat hari-harinya menjadi lebih keras dan lebih bermakna. laki-laki yang membuat gadis ini bereaksi dengan berbeda ketika mereka bertemu. laki-laki tersebut adalah senior gadis itu, dan merupakan mahasiswa yang berkompeten dikampus. banyak teman-teman gadis ini yang kagum melihat sang senior tersebut, tapi berbeda dengan si gadis yang tidak terlalu merespon seniornya tersebut, walaupun ia tidak memungkiri bahwa seniornya tersebut memang memiliki kepintaran yang luar biasa.
setelah beberapa bulan, akhirnya gadis tersebut dengan temannya menjadi dekat dengan beberapa senior termasuk senior yang menjadi idola kampus mereka tersebut. itu juga terjadi karena gadis dan temannya tersebut berteman dengan salah seoarang teman seniornya tersebut. lama-kelamaan mereka pun menjadi akrab satu sama lain. akhirnya gadis pun mulai sedikit mengetahui tentang latar belakang sang senior tersebut dan baru percaya jika senior idolanya tersebut adalah seseorang yang berasal dari keluarga kaya tetapi kurang harmonis yang menyebabkan sang senior tersebut menjadi seorang anak yang tertutup dan sulit untuk bersosialisasi.
ujian semester pertama pun tiba, ujian pertama gadis dikampus membuatnya gugup dan agak sedikit panik, apakah ia mampu untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan atau tidak. ujian pun terus berlanjut hingga suatu malam, gadis terlalu serius belajar hingga ia lupa untuk makan dan meminum obat yang biasa ia konsumsi, gadis terus-menerus belajar hingga subuh menjelang. ketika ujian ia merasa badannya sangat lemah, dan pucat, teman gadis pun bertanya padanya , apakah ia sedang sakit atau bagaimana, tetap gadis hanya menjawab denagn simple bahwa ia hanya gugup dan sedikit kelelahan. ujian pun telah berakhir dan gadis akan segera kembali ke rumah orangtuanya, selama dirumah orangtuanya, kondisi gadis pun semakin menurun dan memprihatinkan. ternyata sakit yang dianggapnya hanya sebagai kelelahan kini semakin memarah dan membuatnya tidak bisa bergerak terlalu lama.
ketika masa liburan berakhir dan ktika semua sudah kembali ke aktivitas kampus, gadis masih tetap berada dirumah orangtuanya, sebab dokter menjelaskan jika keadaan gadis semakin parah dan harus segera ditangani. teman-teman gadis termasuk senior yang menjadi kebingungan ketika gadis tidak pernah masuk kekampus lagi, hingga akhirnya datang sebuah kabar dari pihak kampus jika gadis sudah tidak kuliah lagi di kampus tersebut. teman gadis yang mendengar kabar tersebut merasa heran dan segera menghubungi gadis, tapi tidak bisa. gadis hilang seperti ditelan bumi. hingga sang senior yang masih penasaran dengan gadis yang tiba-tiba pindah dari kampus mencari tahu sebuah kebenaran. senior tersebut mendatangi empat tinggal gadis, disana laki-laki tersebut mendapatkan bahwa gadis memang sudah tidak kembali lagi kerumah tersebut dan penjaga rumah tersebut memberi alamat rumah orangtua gadis. senior yang penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan gadis mendatangi rumah gadis dan melihat sebuah kenyataan, bahwa gadis yang selama ini ceria dan attraktif sekarang dihadapan matanya sendiri, hanya terduduk diam di sebuah kursi roda dengan seorang perempuan yang berbicara sendiri di depan gadis. dengan wajah tak percaya senior itu mendekati ters rumah tersebut dan menyapa perempuan yang bersama gadis, ternyata dia adalah ibu gadis. ibu gadis menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dengan gadis kepada senior tersebut. senior tersebut tidak menyangka jika gadis sudah sejak lama mengidap sebuah penyakit yang cukup parah,gadis mengidap sebuah penyakit yang membuat pembuluh darah dalam otaknya tersumbat, tyang akhirnya membuatnya harus dioperasi dengan konsekuensi dia akan lupa dengan semua memori yang ada dalam pikirannya, dan dia bahkan akan berubah tidak seperti gadis mereka dahulu. mendengar cerita itu senior tersebut tidak percaya dan memeluk gadis. dia menangis sambil mengingat betapa berartinya gadis untuknya, gadis yang merubah sikapnya dari yang egois menjadi lebih sabar, gadis yang menjelaskan bahwa orangtua itu merupakan harta yang bpaling berharga untuk sang anak, gadis yang selalu ceria, kini yang ia lihat hanya sesosok wajah dengan tatapan kosong tanpa isyarat apapun, seorang gadis yang hanya bisa terdiam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar