Berdasarkan Referensi Buku
|
Berdasarkan Pengalaman selama
SMA
|
Hubungan
pikiran : guru memberikan dan siswa menerima bantuan dan bimbingan, siswa
adalah “subjek atau murid”, yaitu mereka yang menerima dan mengkuti disiplin
yang ditentukan oleh guru untuk pengembangan pikirannya.
|
Selama
SMA guru berperan sebagai fasilitator dan lebih banyak para murid yang aktif,
murid melakukan kegiatan presentasi di kelas mengenai suatu mata pelajaran
dan guru berperan sebagai jembatan atau meluruskan mengenai suatu topik jika
para siswa mulai tidak sesuai dengan topik pembelajaran.
|
Banyak
dan beragam : guru berhadapan dengan siswa yang banyak dan beragam. Mereka menerima
kepuasan ketika menghadapi siswa yang baik, meski belum tentu berprestasi
tinggi dan menjadi manusia sukses di masa depan.
|
Guru
akan memberi hukuman ataupun tugas tambahan jika para murid tidak bisa
mengerjakan tugas yang diberikan, tidak peduli murid tersebut murid yang baik
ataupun yang bandel, ataupun murid akan dihukum jika tidak mengikuti
peraturan.
|
Seni,
ilmu, dan profesi : Skinner berargumen bahwa guru-guru dapata dilatih untuk
menerapkan teknologi pendidikan atau mentransformasikan material pembelajaran
dengan pendekatan teknologis dan logika masukan-proses-luaran atau
stimulus-respon yang mekanistik.
|
Ketika
SMA tidak semua pelajaran menggunakan media teknologi ketika pembelajaran
berlangsung, misalnya pelajaran eksakta, dan tidak jarang pembelajaran yang
berbentuk sastra masih menggunakan media konvensional seperti guru menyuruh
para murid untuk meringkas isi buku ataupun mengerjakan latihan dengan
menulis tangan.
|
Guru
harus mampu melakukan dan menangani proses kreatif secara tidak terduga.
|
Ketika
SMA guru pelajaran menyuruh kami untuk menjelaskan tentang suatu topik
pelajaran, jika tidak bisa maka kami harus membayar denda sebagai hukuman
bagi siswa yang tidak membaca topik tersebut.
|
Pengajar
yang cerdas : kegiatan pembelajaran yang baik menuntut kehadiran guru yang baik.
Tidak pernah terlambat ke kelas atau memotong waktu belajar belum waktu hanya
untuk kepentingan kenyamanan pribadi.
|
Pengalaman
di SMA, pada hari tertentu terdapat seorang guru yang selalu datang terlambat
untuk mengajar pada jam pertama, ketika beliau masuk, beliau langsung
menyuruh kami untuk mengerjakan tugas dan ia selalu menjelaskan tentang
alasan keterlambatannya dengan alasan yang sama setiap minggunya.
|
Guru
yang jenius pada intinya mencerminkan keterpelajaran, integritas pribadi, dan
kemampuan berkomunikasi dengan siswa.
|
Saat
SMA ada seorang guru yang selalu mencoba untuk menguji konsentrasi kami,
untuk mengetahui apakah kami mendengarkan apa yang dijelaskannya atau kami
berkhayal, guru tersebut menguji kami dengan dengan sedikit menggunakan
kata-kata yang salah dalam penjelasannya.
|
Seorang
guru yang efektif menginspirasi dan memprovokasi dengan baik murid-muridnya.
|
Saat
SMA, banyak guru yang memberikan kami motivasi-motivasi dan hal-hal yang positif,
khususnya ketika kami ingin menghadapi ujian kelulusan dan ujian memasuki
perguruan tinggi.
|
Mengetahui
dan memahami perbedaan karakteristik siswa pada masing-masing kelas, namun
bukan untuk membandingkannya
|
Saat
SMA, ada beberapa murid di kelas yang sedikit kurang paham pada pelajaran
yang berhitung, guru mensiasatinya dengan cara membntuk kelompok belajar agar
para siswa dapat berbaur satu sama lain.
|
happy bear stories
Senin, 25 Februari 2013
Seni dan Ilmu Mengajar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar