Apa itu mengajar?
Mengajar
berasal dari kata “ajar” yang bermakna memberi petunjuk atau menyampaikan
informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek tertentu yang
diketahui dan dipahami. Mengajar
bermakna tindakan seseorang atu tim
dalam memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengetahuan, pengalaman,
dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka mengetahui dan
memahaminya sesuai dengan tujuan yang mereka kehendaki. Pengajaran adalah semua proses
tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar, kegiatan itu mulai dari
merencanakan, melaksanakan, menilai, menganalisis hasil, melakukan refleksi,
dan membuat tindak lanjut bagi kegiatan mengajar lainnya. Elemen yang terlibat
dalam mengajar :
- Tujuan
- Bahan ajar
- Interaksi guru dan siswa dengan perekat kemampuan pengelolaan kelas
- Evaluasi dengan hasil belajar sebagai produknya.
Beberapa
Kekeliruan Istilah
Ini
adalah beberapa istilah yang relevan dalam kaitannya masalah interaksi guru
dengan siswa dikelas:
Istilah
|
makna
|
Mengajar
|
merujuk pada
tugas utama guru dalam kelas (teacher centered), tanpa menafikan tugas siswa.
|
Belajar
|
merujuk pada tugas utama siswa, baik di dalam maupun di
luar kelas, meski begitu guru tetap harus terus belajar atau menjadi
pembelajar seperti halnya siswa
|
Pengajaran
|
bermakna interaksi guru dan siswa, namun peran guru
lebih dominan
|
Pembelajaran
|
Mengandung makna
interaksi guru dengan siswa, namun keduanya berperan [enting, bahkan condong “berpusat
pada siswa (student centere)d
|
Karakteristik guru
dengan kemampuan mengajar yang unggul :
karakteristik
|
Ciri-ciri
|
Keahlian pokok |
|
Ahli pedagogis |
|
Komunikator yang
unggul
|
|
Mentor yang berpusat pada siswa |
|
Asesor yang sistematis dan berkelanjutan |
|
Istilah paradigma
dikemukakan secara akademik dan operasional oleh Thomas Kuhn dalam bukunya The
Structure of Scientific Revolution. Kuhn menggunakan istilah paradigma untuk
menggambarkan seseorang yang mengakui keyakinan dan teori yang mendasari
kegiatan “ilmu-ilmu normal”. Dengan demikian paradigma adalah cara yang
dietrima untuk melihat dunia yang tumbuh dari pertanyaan-pertanyaan,
pengamatan, dan analisis dari berbagai bentuk usaha ilmiah.
Keputusan
profesional
Dalam undang-undang No.
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa, sebagai tenaga
profesional guru mengemban tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
PARADIGMA BELAJAR
5 strategi mengajar
yang dapat digunakan oleh para guru :
Strategi
|
Keterangan
|
Strategi 1
|
Pelatihan dan pelatihan lanjut,
yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan dengan tujuan yang jelas,
melakukan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu, strategi ini didasari
oleh hasil temuan psikologi perilaku.
|
Strategi 2
|
Ceramah dan menjelaskan, yaitu
menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami, mudah diproses, dan
diinginkan, strategi ini didasari oleh hasil temuan psikologi kognitif.
|
Strategi 3
|
Mencari dan menemukan, yaitu,
pembelajaran keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas
melalui penyelidikan dan penemuan. Strategi ini didasari oleh hasil temuan
tentang penelitian psikologis pada penalaran dan kreativitas.
|
Strategi 4
|
Kelompok dan tim, yaitu berbagi
informasi, bekerja serta kooperatif pada pembelajaran proyek, serta
mengeksplorasi pendapat, dan keyakinan melalui proses kelompok, strategi ini
didasari oleh hasil temuan tentang komunikasi kelompok dan tim.
|
Strategi 5
|
Pengalaman dan refleksi, yaitu
mengangtifkan siswa, merefleksikan pembelajaranyang terjadi di lingkungan
kerja, studi wisata, dan kegiatan di luar raungan. Strategi ini didasari oleh
temuan teori belajar holistik dan toeri teori konseling yang memfasilitasi
wawasan dan pemahaman diri.
|
Sumber :
danim, S. (2010). pedagogi, andragogi, dan
heutagogi. bandung: alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar