happy bear stories

Sabtu, 02 Maret 2013

PEDAGOGI DAN PARADIGMA BELAJAR


Apa itu mengajar?

Mengajar berasal dari kata “ajar” yang bermakna memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek tertentu yang diketahui dan dipahami.  Mengajar bermakna tindakan seseorang  atu tim dalam memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengetahuan, pengalaman, dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka mengetahui dan memahaminya sesuai dengan tujuan yang mereka kehendaki. Pengajaran adalah semua proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar, kegiatan itu mulai dari merencanakan, melaksanakan, menilai, menganalisis hasil, melakukan refleksi, dan membuat tindak lanjut bagi kegiatan mengajar lainnya. Elemen yang terlibat dalam mengajar :
  1. Tujuan
  2. Bahan ajar
  3. Interaksi guru dan siswa dengan perekat kemampuan pengelolaan kelas
  4. Evaluasi dengan hasil belajar sebagai produknya.

Beberapa Kekeliruan Istilah

Ini adalah beberapa istilah yang relevan dalam kaitannya masalah interaksi guru dengan siswa dikelas:
  
Istilah
makna
Mengajar        
merujuk pada tugas utama guru dalam kelas (teacher centered), tanpa menafikan tugas siswa.

Belajar
merujuk pada tugas utama siswa, baik di dalam maupun di luar kelas, meski begitu guru tetap harus terus belajar atau menjadi pembelajar seperti halnya siswa

Pengajaran      
bermakna interaksi guru dan siswa, namun peran guru lebih dominan

Pembelajaran
Mengandung makna interaksi guru dengan siswa, namun keduanya berperan [enting, bahkan condong “berpusat pada siswa (student centere)d



Karakteristik guru dengan kemampuan mengajar yang unggul :

karakteristik
Ciri-ciri
Keahlian pokok
  • Memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran secara menyeluruhdan menunjukkan antusianisme
  •  Menguasai materi lebih jauh dari sekedar yang tertera dibuku
  •  Memiliki nminat yang kuat dlm isu-isu yg luas demi pengembangan intelektual yg mengagumkan
  • Mendalami secara kontinyu materi pelajaran, menganalisa sifat dan cakupan materi pelajaran dan mengevaluasi kualitas
Ahli pedagogis
  • Menetapkan tujuanpembelajaran yg sesuai dan mampu mengkomunikasikannya dengan jelas
  • Mengevaluasi dan menilai siswa secara adil dan cepat
  • Mendorong siswa berpikir dan memberdayakan diri untuk menemukan kreativitas mereka sendiri
  • Mempromosikan penemuan siswa
  • Menjadikan mengajar dan belajar sebagai kegiatan ilmiah, dll.

Komunikator yang unggul
  • Menunjukkan kemampuan berkomunikasi lisan dan tulisan yang efektif
  • Menunjukkan kemampuan berorganisasi dan keterampilan perencanaan yang baik
  • Membantu siswa belajar menggunakan keterampilan berkomunikasi yang efektif
  • Mendengarkan dengan penuh perhatian, bersemangat, dan menunjukkan keakraban
  • Memanfaatkan alat pembelajaran secara tepat dan efektif
  • Menggunakan bahasa sebagai jembatan budaya
Mentor yang berpusat pada siswa
  • Menjadikan dan membuat kegiatan belajar siswa sebagai prioritas tertinggi
  • Menyediakan waktu secara ikhlas untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa
  • Berusaha merangsang setiap siswa belajar dengan berbagai metode serta mendorong dan mengundang partisipasi aktif siswa
  • Membantu siswa menghubungkan pengalaman pembelajaran dan memfasilitasi pengembangan pengetahuan dirinya
  • Membantu siswa dengan mudah memahami kepribadiannya, dll.
Asesor yang sistematis dan berkelanjutan
  • Mengembangkan dan menggunakan hasil penilaian untuk terus meningkatkan pengalaman belajar siswa sesuai dengan tujuan program.
  • Menciptakan lingkungan yang mengundang umpan balik siswa yang membangun untuk perbaikan pembelajaran
  • Menyesuaikan gaya mengajar untuk mencapai tujuan belajar siswa yang berhasil
  • Mengakui keterbatasan dan kekurangan sendiri, menerima realitas keterbukaan dan daya krisis siswa, serta belajar dari mereka, dll.


Istilah paradigma dikemukakan secara akademik dan operasional oleh Thomas Kuhn dalam bukunya The Structure of Scientific Revolution. Kuhn menggunakan istilah paradigma untuk menggambarkan seseorang yang mengakui keyakinan dan teori yang mendasari kegiatan “ilmu-ilmu normal”. Dengan demikian paradigma adalah cara yang dietrima untuk melihat dunia yang tumbuh dari pertanyaan-pertanyaan, pengamatan, dan analisis dari berbagai bentuk usaha ilmiah.


Keputusan profesional 

Dalam undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa, sebagai tenaga profesional guru mengemban tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

PARADIGMA BELAJAR

5 strategi mengajar yang dapat digunakan oleh para guru :

Strategi
Keterangan
Strategi 1
Pelatihan dan pelatihan lanjut, yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan dengan tujuan yang jelas, melakukan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu, strategi ini didasari oleh hasil temuan psikologi perilaku.

Strategi 2
Ceramah dan menjelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami, mudah diproses, dan diinginkan, strategi ini didasari oleh hasil temuan psikologi kognitif.
Strategi 3
Mencari dan menemukan, yaitu, pembelajaran keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui penyelidikan dan penemuan. Strategi ini didasari oleh hasil temuan tentang penelitian psikologis pada penalaran dan kreativitas.

Strategi 4
Kelompok dan tim, yaitu berbagi informasi, bekerja serta kooperatif pada pembelajaran proyek, serta mengeksplorasi pendapat, dan keyakinan melalui proses kelompok, strategi ini didasari oleh hasil temuan tentang komunikasi kelompok dan tim.

Strategi 5
Pengalaman dan refleksi, yaitu mengangtifkan siswa, merefleksikan pembelajaranyang terjadi di lingkungan kerja, studi wisata, dan kegiatan di luar raungan. Strategi ini didasari oleh temuan teori belajar holistik dan toeri teori konseling yang memfasilitasi wawasan dan pemahaman diri.



Sumber :
danim, S. (2010). pedagogi, andragogi, dan heutagogi. bandung: alfabeta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar